Panja Kesehatan Haji Komisi IX Soroti Bus Tanpa Toilet

22-08-2017 / KOMISI IX

Panja kesehatan Haji Komisi IX DPR RI menyoroti bus penjemputan calon jama'ah haji tanpa toilet. Pasalnya, jama'ah calon haji yang hendak berangkat dan jama'ah haji yang sudah pulang ke tanah air, bus penjemputannya tidak dilengkapi dengan toilet.

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi IX Dede Yusuf Macan Effendi saat pertemuan dengan Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan pemangku kebijakan terkait pemantauan pelayanan kesehatan para calon jama'ah haji, di Aula Aziziah Embarkasi Aceh, Senin (21/08'2017).

 

Dede menilai,  dengan waktu tunggu di dalam bus mencapai hingga dua jam, maka menahan buang air kecil akan berpengaruh bagi kesehatan jama'ah haji. Karena bus penjemputan jama'ah haji merupakan tanggungjawab Garuda Indonesia, maka hasil temuan ini nanti Panja Kesehatan Haji Komisi IX  akan berkoordinasi dengan Tim Pengawas Haji dimana didalamnya ada juga Komisi V DPR untuk menegur manajemen Garuda Indonesia yang menyediakan bus-bus tanpa toilet itu. "Karena alokasi anggaran transportasi ini cukup besar," jelasnya.

 

Lebih jauh Dede mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan bagi jama'ah haji masih dilakukan di tenda-tenda. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia sempat mengusulkan membangun rumah sakit untuk memudahkan memberikan pelayanan kesehatan kepada jama'ah haji.
 

"Kebijakan Kerajaan Arab Saudi tidak mengizinkan negara lain membangun rumah sakit di negaranya. Hal yang memungkinkan dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan rumah sakit setempat. "Inilah yang sedang kita jajaki," kata Dede.

 

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini berharap, pelayanan kesehatan jama'ah haji Indonesia akan lebih baik di masa mendatang. Panja Kesehatan Haji Komisi IX selain meninjau ke embarkasi Aceh juga meninjau ke embarkasi Makassar dan Surabaya dengan waktu yang sama. Peninjauan ini dilakukan karena ketiga daerah ini memiliki jumlah pemberangkatan haji yang besar dan lamanya daftar tunggu.

 

Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengungkapkan, saat ini Pemerintah Aceh sedang mencari skema untuk memperbaiki asrama haji, karena kondisi asrama haji yang sudah tua. selain itu pembangunan gedung baru juga terkesan tidak terintegrasi dengan baik perencanaan dan perancangannya, sehingga kurang ideal bagi asrama haji modern.

 

Terkait dengan bus angkutan jama'ah haji, Wagub berjanji akan menggelar pertemuan dengan pihak terkait, yaitu Kemenag, Kemenhub dan Garuda Indonesia untuk menyediakan angkutan yang mewah kepada para jama'ah haji.

 

"Nanti teknisnya akan kita tindaklanjuti, mungkin kita bisa menyediakan angkutan yang mewah untuk para jama'ah haji. Jika tidak sedang musim haji, kendaraan tersebut bisa kita komersilkan untuki angkutan pariwisata premium. tapi nanti skemanya kita akan bicarakan lebih lanjut," pungkasnya.(iw,mp)/foto:iwan armanias/iw.

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...